Archive for 2015
Ketenagakerjaan Masa Kini
Zaman sekarang semakin canggih, orang orangnya pun semakin canggih. Tahukah anda ? Banyak orang di zaman sekarang menggunakan media sosialnya untuk bekerja. Beberapa pekerjaan baru ini banyak jenisnya, ada yang bisnis online, ada yang jadi model, jadi tukang buat lelucon di Instagram dan lain sebagainya. Disini saya akan menguraikan beberapa pekerjaan yang ada di zaman sekarang.
1. Selebgram
Orang orang yang bekerja sebagai selebgram selalu membuat sensasi, tetapi hanya di media sosial Instagram saja. Followers nya bisa mencapai belasan ribuan, mereka biasanya membuat sesuatu hal hal yang lucu. Seperti sekarang klagi nge trend akun Instagramnya si @sakayuv itu. Adalagi Hijab Model seperti @shireenz . Saya kurang tau mereka dapat uang atau tidak, tetapi itulah pekerjaan zaman sekarang.
2. Konsultasi Online
Pekerjaan ini hanya mengandalkan kesabaran dan ketelitian dalam memecahkan masalah. Orang yang bekerja disini jarang cape, paling capenya hanya di jari tangan aja. hahahah. Orang yang berkonsultasi biasanya membayar 150.000 per hari atau lebih. Orang orang yang bekerja seperti ini biasanya para psikolog yang ingin mencari kerja di lain waktu.
3. Jualan Online
Kalau yang ini sih banyak sekali. Orang orang yang berjualan online biasanya sering menipu. Jadi, sebagai pembeli, kita harus cermat dalam membeli. Jangan sampai kena tipu.
4. Jual Batu Akik
Disini sih, saya membuatnya terakhir karena trendnya mulai berkurang hahaha. Lihatlah disekitar anda. Pasti, banyak sekali yang menjual batu batu ini. Ngga kebayah sih kalau trendnya habis dimakan zaman. Mau dijual kemana lagi batunya?
1. Selebgram
Orang orang yang bekerja sebagai selebgram selalu membuat sensasi, tetapi hanya di media sosial Instagram saja. Followers nya bisa mencapai belasan ribuan, mereka biasanya membuat sesuatu hal hal yang lucu. Seperti sekarang klagi nge trend akun Instagramnya si @sakayuv itu. Adalagi Hijab Model seperti @shireenz . Saya kurang tau mereka dapat uang atau tidak, tetapi itulah pekerjaan zaman sekarang.
2. Konsultasi Online
Pekerjaan ini hanya mengandalkan kesabaran dan ketelitian dalam memecahkan masalah. Orang yang bekerja disini jarang cape, paling capenya hanya di jari tangan aja. hahahah. Orang yang berkonsultasi biasanya membayar 150.000 per hari atau lebih. Orang orang yang bekerja seperti ini biasanya para psikolog yang ingin mencari kerja di lain waktu.
3. Jualan Online
Kalau yang ini sih banyak sekali. Orang orang yang berjualan online biasanya sering menipu. Jadi, sebagai pembeli, kita harus cermat dalam membeli. Jangan sampai kena tipu.
4. Jual Batu Akik
Disini sih, saya membuatnya terakhir karena trendnya mulai berkurang hahaha. Lihatlah disekitar anda. Pasti, banyak sekali yang menjual batu batu ini. Ngga kebayah sih kalau trendnya habis dimakan zaman. Mau dijual kemana lagi batunya?
Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK )
Seperti yang kita ketahui bahwa, PHK adalah sesuatu yang sangat menyakitkan hati seorang manusia. Bagaimana tidak? setelah PHK pasti orang tersebut merasa depresi berat. Pemutusan Hubungan Kerja bisa dikatakan sebagai suatu perintah yang memaksakan seseorang harus mundur/keluar dari perusahaan tersebut.
Sebenarnya PHK ini tidak diperlukan,malahan orang yang di PHK setelah dia di PHK dia mendapatkan sebuah ide ide yang sangat cemerlang. Jadi sebenarnya, perusahaan yang mem-PHK orang terssebut akan merasa tersaingi.
Biasanya, perusahaan perusahaan besar contohnya. Mereka jarang sekali mem-PHK karyawannya, bukan karena omset mereka besar, tapi mereka takut akan orang yang di PHK tersebut membuat perusahaan yang lebih maju dari mereka. Bahkan, beberapa perusahaan besar malah menahan para karyawannya dengan memberikan mobil setengah harga, agar orang yang bekerja di perusahaan tersebut tidak akan keluar dikarenakan hutang pada perusahaan masih ada.
Cara lain adalah, setaip atasan haruslah melihat sisi lain orang yang akan di PHK, jika benar benar dia tidak mengeluarkan kreativitas sedikitpu, maka keluarkanlah. jika masih ada kreativitas walaupun sedikit, jangan sekali kali mengeluarkan orang tersebut. ingat Karma akan berlaku. Terima kasih :)
Apa Itu Ketenagakerjaan ?
Ketenagakerjaan adalah sinonim dari Tenaga Kerja yang berarti penduduk yang berada dalam usia kerja.
Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun – 64 tahun. Menurut pengertian ini, setiap orang yang mampu bekerja disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia dari para tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17 tahun ada pula yang menyebutkan di atas 20 tahun, bahkan ada yang menyebutkan di atas 7 tahun karena anak-anak jalanan sudah termasuk tenaga kerja.
Sedangkan, menurut pendapat saya Ketenagakerjaan adalah penduduk yang berada dalam usia kerja yang sedang bekerja, bukan yang menganggur.
Seseorang disebut tenaga kerja jika ia bekerja. Mengapa? karena dia menghasilkan suatu produksi dan imbalannya adalah uang. setiap orang yang memproduksi sesuatu baik barang ataupun jasa dia disebut pekerja. Walaupun dia hanya mendistribusikan sesuatu dia disebut tenaga kerja, karena dia juga mendapat uang apa yang dijualnya.
Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun – 64 tahun. Menurut pengertian ini, setiap orang yang mampu bekerja disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia dari para tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17 tahun ada pula yang menyebutkan di atas 20 tahun, bahkan ada yang menyebutkan di atas 7 tahun karena anak-anak jalanan sudah termasuk tenaga kerja.
Sedangkan, menurut pendapat saya Ketenagakerjaan adalah penduduk yang berada dalam usia kerja yang sedang bekerja, bukan yang menganggur.
Seseorang disebut tenaga kerja jika ia bekerja. Mengapa? karena dia menghasilkan suatu produksi dan imbalannya adalah uang. setiap orang yang memproduksi sesuatu baik barang ataupun jasa dia disebut pekerja. Walaupun dia hanya mendistribusikan sesuatu dia disebut tenaga kerja, karena dia juga mendapat uang apa yang dijualnya.
Inilah Peluang Peluang Bonus Demografi
Badan Pusat Statistik ( BPS ) menunjukkan hasil proyeksi penduduk 2010-2035 pada tahun 2014 yang menunjukkan bahwa Bonus Demografi diperkirakan bakal berlangsung hingga dua dekade
mendatang. Mulai tahun 2012, rasio ketergantungan di bawah 50, yakni
49,6. Artinya, untuk setiap 100 penduduk usai produktif harus menanggung
50 penduduk usia tidak produktif.
Angka beban tanggungan akan terus menurun
hingga puncak bonus demografi terjadi pada tahun 2025 hingga 2035. Saat
itu, angka beban tanggungan sekitar 47. Periode ini merupakan jendela
peluang (window of opportunity) yang harus dimanfaatkan dengan baik untuk memfasilitasi pertumbuhan ekonomi.
Setelah periode tersebut, Indonesia akan memasuki periode hutang demografi (demographic debt) karena penuaan penduduk (ageing).
Struktur penduduk bakal dilapisi kelompok usia tua (65+ tahun),
seperti yang sedang dialami mayoritas negara-negara maju saat ini.Oleh
karena itu, Indonesia harus kaya sebelum menua dengan memanfaatkan
jendela peluang yang bakal tercipta pada dekade mendatang. Jika tidak,
Indonesia berpotensi menjadi negara berpenduduk besar yang didominasi
kelompok usia tua dengan perekonomian yang tidak solid. Tentu saja hal
tersebut merupakan mimpi buruk yang tak boleh menjadi kenyataan.
Jika Indonesia tidak mampu memanfaatkan
jendela peluang tersebut dengan maksimal, momentum untuk membuat
lompatan besar menjadi negara maju bakal terlewat. Repotnya, momentum
tersebut tidak datang dua kali.
Bisa dikatakan , kegagalan dalam mengelola dan
memanfaatkan bonus demografi akan menjadikan Indonesia terjerumus oleh jebakan pendapatan menengah (middle income trap). Hal tersebut bisa terjadi jika pertumbuhan ekonomi nasional gagal dipacu dan mengalami stagnasi.
Data Bank Dunia menunjukkan bahwa Indonesia hingga kini masih berkategori lower-middle income economy
dengan Pendapatan Nasional Bruto per kapita pada tahun 2013 mencapai
US$3.580, atau masih jauh dari ambang batas PNB per kapita negara maju (high income economy) yang sebesar US$12.746.
Bonus Demografi..Apakah Itu ?
"Lu tau bonus demografi kaga bro?","Denger denger ntar lagi negara kita bonus demografi ya bro?","Cupuu luu kaga tau bonus demografi"
Itulah mungkin beberapa lontaran kata yang diberikan oleh para teman-teman kita. Sebagai manusia intelektual kita juga harus tahu apa sih BONUS DEMOGRAFI itu? Nah, disini saya akan menjelaskan beberapa definisi dari sebuah kata yang bernama BONUS DEMOGRAFI. Disini saya mengutip beberapa definisi dari berbagai sumber.
Bonus demografi (demografic dividend) merupakan keuntungan/peluang yang akan didapat oleh suatu negara jika mencapai kondisi rasio ketergantungan rendah karena jumlah penduduk usia produktif (15−64 tahun) lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk usia nonproduktif (anak-anak dan lansia). Kondisi itu dapat terbaca dari perubahan komposisi penduduk menurut umur. Rendahnya rasio ketergantungan (dependency ratio) menguntungkan secara ekonomis karena berpotensi mendukung peningkatan kesejahteraan penduduk.
Mengapa dikatakan bonus? karena bonus itu didefinisikan sebagai suatu hal yang mungkin tidak dapat diulangi lagi atau tidak akan pernah sama lagi. Bonus demografi di suatu negara kemungkinan tidak dapat ditemui lagi setelah masanya. Bonus demografi ini harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.
Inilah beberapa fakta nya....
Bonus Demografi dipicu oleh beberapa faktor, diantaranya adalah :
- Kelahiran
- Kematian
- Migrasi
Itulah mungkin beberapa lontaran kata yang diberikan oleh para teman-teman kita. Sebagai manusia intelektual kita juga harus tahu apa sih BONUS DEMOGRAFI itu? Nah, disini saya akan menjelaskan beberapa definisi dari sebuah kata yang bernama BONUS DEMOGRAFI. Disini saya mengutip beberapa definisi dari berbagai sumber.
Bonus demografi (demografic dividend) merupakan keuntungan/peluang yang akan didapat oleh suatu negara jika mencapai kondisi rasio ketergantungan rendah karena jumlah penduduk usia produktif (15−64 tahun) lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk usia nonproduktif (anak-anak dan lansia). Kondisi itu dapat terbaca dari perubahan komposisi penduduk menurut umur. Rendahnya rasio ketergantungan (dependency ratio) menguntungkan secara ekonomis karena berpotensi mendukung peningkatan kesejahteraan penduduk.
Mengapa dikatakan bonus? karena bonus itu didefinisikan sebagai suatu hal yang mungkin tidak dapat diulangi lagi atau tidak akan pernah sama lagi. Bonus demografi di suatu negara kemungkinan tidak dapat ditemui lagi setelah masanya. Bonus demografi ini harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.
Inilah beberapa fakta nya....
Bonus Demografi dipicu oleh beberapa faktor, diantaranya adalah :
- Kelahiran
- Kematian
- Migrasi
Gelandangan ( Tunawisma )
Gelandangan atau tunawisma, adalah sebutan kata untuk orang yang tidak mempunyai rumah/tempat tinggal. Mereka biasanya tinggal di sekitar kolong jembatan. Mengapa disebut gelandangan?
Ya, tentu saja mereka sebenarnya tidak malas bekerja. Akan tetapi mereka tidak mampu ( disabilitas ) untuk bekerja, mereka mempunyai kendala di kemampuan mereka masing masing.
Apakah pengamen disebut gelandangan? Ya, bisa saja, karena mereka hidup tidak jelas berada dimana dan hidupnya menunggu belas kasihan oleh orang lain, tetapi mereka menunjukkan talentanya.
Mengapa ada Gelandangan? gelandangan bisa juga disebabkan oleh pengangguran dan akhirnya mereka tidak mampu membeli rumah sendiri.
Apakah Gelandangan di Indonesia sama dengan di negara lainnya ? Tentu saja tidak,Orang yang mempunyai tradisi tinggal di dalam tenda seperti di Mongolia tidak bisa dikatakan tunawisma. Di negara-negara maju, ada orang yang memutuskan menjadi tunawisma bukan karena kemiskinan atau tidak memiliki uang, tapi ingin bebas dari keluarga atau tanggung jawab. Di Amerika Serikat, industrialis Howard Hughes pernah untuk sementara memutuskan untuk menjadi tuna wisma. Sewaktu Perang Vietnam anak muda Amerika Serikat dengan sengaja berkeinginan jadi tunawisma, karena orang tanpa alamat yang jelas tidak menerima surat undangan wajib militer.
Nah, hal inilah yang harusnya menjadi landasan pacu bagi orang orang sekarang untuk membangun sebuah perusahaan yang bisa mengangkut para gelandangan untuk membuat sebuah produk yang mempunyai kreativitas yang tinggi. Hanya saja mereka terkadang tidak mau bekerja.
Bagaimana cara mengatasinya? Pemerintah Indonesia harus melaksanakan sensus untuk para gelandangan dan membuat mereka bekerja dengan cara membangun sebuah Foundation.
Indonesia memerlukan aksi berantas gelandangan agar negara kita menjadi negara yang mempunyai banyak sumber daya manusia dan menjadikan Indonesia negara yang makmur.
Ya, tentu saja mereka sebenarnya tidak malas bekerja. Akan tetapi mereka tidak mampu ( disabilitas ) untuk bekerja, mereka mempunyai kendala di kemampuan mereka masing masing.
Apakah pengamen disebut gelandangan? Ya, bisa saja, karena mereka hidup tidak jelas berada dimana dan hidupnya menunggu belas kasihan oleh orang lain, tetapi mereka menunjukkan talentanya.
Mengapa ada Gelandangan? gelandangan bisa juga disebabkan oleh pengangguran dan akhirnya mereka tidak mampu membeli rumah sendiri.
Apakah Gelandangan di Indonesia sama dengan di negara lainnya ? Tentu saja tidak,Orang yang mempunyai tradisi tinggal di dalam tenda seperti di Mongolia tidak bisa dikatakan tunawisma. Di negara-negara maju, ada orang yang memutuskan menjadi tunawisma bukan karena kemiskinan atau tidak memiliki uang, tapi ingin bebas dari keluarga atau tanggung jawab. Di Amerika Serikat, industrialis Howard Hughes pernah untuk sementara memutuskan untuk menjadi tuna wisma. Sewaktu Perang Vietnam anak muda Amerika Serikat dengan sengaja berkeinginan jadi tunawisma, karena orang tanpa alamat yang jelas tidak menerima surat undangan wajib militer.
Nah, hal inilah yang harusnya menjadi landasan pacu bagi orang orang sekarang untuk membangun sebuah perusahaan yang bisa mengangkut para gelandangan untuk membuat sebuah produk yang mempunyai kreativitas yang tinggi. Hanya saja mereka terkadang tidak mau bekerja.
Bagaimana cara mengatasinya? Pemerintah Indonesia harus melaksanakan sensus untuk para gelandangan dan membuat mereka bekerja dengan cara membangun sebuah Foundation.
Indonesia memerlukan aksi berantas gelandangan agar negara kita menjadi negara yang mempunyai banyak sumber daya manusia dan menjadikan Indonesia negara yang makmur.
Pengangguran
Wikipedia : Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang
yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang
dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha
mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena
jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan
jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran
seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Menurut saya Pengangguran adalah suatu pekerjaan yang kerjanya menunggu pekerjaan itu datang dengan sendirinya atau bisa dikatakan dengan orang yang tidak mau/ tidak mampu bekerja sama sekali pada usia produktivitas kerja.
Penyebab penyebab pengangguran bisa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya :
- Kurangnya Lapangan Kerja Di Wilayah Tersebut
Salah satu faktor pemicu pengangguran adalah kurangnya lapangan kerja di wilayah tersebut . Sebagian orang mengandalkan pekerjaan yang sudah disediakan oleh orang lain.
- Kurangnya Kreativitas
Orang orang paza zaman sekarang sebenernya sih kreativitasnya lebih lebih, sampai sampai semua barang rusak oleh kreativitasnya. Kreativitas yang baik adalah kreativitas yang menciptakan hal baru yang berguna bagi orang orang. Pada saat sekarang ini semua orang membutuhkan Smartphone seharusnya orang orang Indonesia bisa menciptakan vendor vendor Smartphone yang lebih bagus dari vendor luar negeri.
- Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK )
Ini biasanya disebabkan oleh perusahaan perusahaan yang bangkrut akibat faktor kedua diatas yaitu KURANGNYA KREATIVITAS terkadang suat perusahaan membutuhkan orang orang yang mempunyai talenta yang tinggi. Jika rata rata perusahaan mempunyain orang yang tidak kreatif, bagaimana bisa perusahaan tersebut maju.\
Inilah beberapa informasi pengangguran beberapa negara di Indonesia ( Wikipedia )

Menurut saya Pengangguran adalah suatu pekerjaan yang kerjanya menunggu pekerjaan itu datang dengan sendirinya atau bisa dikatakan dengan orang yang tidak mau/ tidak mampu bekerja sama sekali pada usia produktivitas kerja.
Penyebab penyebab pengangguran bisa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya :
- Kurangnya Lapangan Kerja Di Wilayah Tersebut
Salah satu faktor pemicu pengangguran adalah kurangnya lapangan kerja di wilayah tersebut . Sebagian orang mengandalkan pekerjaan yang sudah disediakan oleh orang lain.
- Kurangnya Kreativitas
Orang orang paza zaman sekarang sebenernya sih kreativitasnya lebih lebih, sampai sampai semua barang rusak oleh kreativitasnya. Kreativitas yang baik adalah kreativitas yang menciptakan hal baru yang berguna bagi orang orang. Pada saat sekarang ini semua orang membutuhkan Smartphone seharusnya orang orang Indonesia bisa menciptakan vendor vendor Smartphone yang lebih bagus dari vendor luar negeri.
- Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK )
Ini biasanya disebabkan oleh perusahaan perusahaan yang bangkrut akibat faktor kedua diatas yaitu KURANGNYA KREATIVITAS terkadang suat perusahaan membutuhkan orang orang yang mempunyai talenta yang tinggi. Jika rata rata perusahaan mempunyain orang yang tidak kreatif, bagaimana bisa perusahaan tersebut maju.\
Inilah beberapa informasi pengangguran beberapa negara di Indonesia ( Wikipedia )
berdasarkan entitas |
Entitas | Tingkat pengangguran (%) |
Sumber / tanggal dari informasi |
---|---|---|---|
1 | 0.00 | perkiraan 1996. | |
1 | 0.00 | 2005 | |
1 | 0.00 | ||
4 | 0.90 | Maret 2006 est. | |
5 | 1.20 | perkiraan 2006 . | |
6 | 1.30 | perkiraan 2006 . | |
6 | 1.30 | September 2002 | |
8 | 1.50 | perkiraan Desember 2006 | |
9 | 1.60 | 2005 | |
10 | 1.70 | 1999 | |
11 | 1.90 | perkiraan 2006 . | |
12 | 2.00 | perkiraan 2001 . | |
12 | 2.00 | perkiraan 1992. | |
12 | 2.00 | perkiraan 2006. | |
12 | 2.00 | 2004 | |
16 | 2.10 | perkiraan 2004. | |
16 | 2.10 | perkiraan 2006. | |
16 | 2.10 | 2006 | |
19 | 2.20 | perkiraan 2006. | |
19 | 2.20 | perkiraan 2004. | |
21 | 2.40 | 2001 | |
21 | 2.40 | perkiraan 2005. | |
23 | 2.50 | perkiraan 2006. | |
23 | 2.50 | 2004 | |
23 | 2.50 | perkiraan 2000. | |
26 | 2.70 | perkiraan 2006. | |
26 | 2.70 | 2006 | |
28 | 2.90 | perkiraan 2006. | |
29 | 3.00 | 2006 | |
30 | 3.20 | perkiraan 2005. | |
30 | 3.20 | perkiraan 2006. | |
30 | 3.20 | perkiraan 2006. | |
33 | 3.30 | perkiraan Desember 2006 . | |
33 | 3.30 | 2005 | |
33 | 3.30 | perkiraan 2006. | |
36 | 3.50 | perkiraan 2006. | |
36 | 3.50 | perkiraan 2006. | |
38 | 3.60 | 1997 | |
39 | 3.70 | perkiraan 2006. | |
40 | 3.80 | perkiraan 2006. | |
41 | 3.80 | perkiraan 2006. | |
42 | 3.80 | perkiraan 2006. | |
43 | 3.80 | 2004 | |
44 | 3.90 | 2001 | |
45 | 3.90 | perkiraan 2006. | |
46 | 4.00 | 2006 | |
47 | 4.10 | perkiraan 2006. | |
48 | 4.10 | 2005 | |
49 | 4.10 | perkiraan 2006. | |
50 | 4.20 | 2005 | |
51 | 4.20 | perkiraan 2005. | |
52 | 4.30 | perkiraan 2006. | |
53 | 4.40 | 2004 | |
54 | 4.50 | 2006 | |
55 | 4.50 | 1997 | |
56 | 4.80 | perkiraan 2006. | |
57 | 4.90 | perkiraan 2006. | |
58 | 4.90 | perkiraan 2006. | |
59 | 4.90 | perkiraan 2006. | |
60 | 5.30 | perkiraan 2006. | |
61 | 5.50 | ||
62 | 5.50 | perkiraan 2006. | |
63 | 5.60 | ||
64 | 5.60 | perkiraan 2006. | |
65 | 5.80 | perkiraan 2006. | |
66 | 6.00 | perkiraan 2006. | |
67 | 6.00 | perkiraan 1998. | |
68 | 6.10 | perkiraan 2006. | |
69 | 6.20 | 2004 | |
70 | 6.40 | perkiraan 2006. | |
71 | 6.50 | perkiraan Desember 2006. | |
72 | 6.50 | perkiraan 2006. | |
73 | 6.60 | perkiraan 2006. | |
74 | 6.60 | perkiraan 2006. | |
75 | 6.80 | perkiraan 2006. | |
76 | 6.80 | perkiraan 2005. | |
77 | 6.90 | perkiraan 2005 . | |
78 | 7.00 | perkiraan 2006. | |
79 | 7.00 | perkiraan 2006. | |
80 | 7.10 | perkiraan 2006. | |
81 | 7.20 | perkiraan 2006. | |
82 | 7.30 | perkiraan 2005. | |
83 | 7.40 | perkiraan November 2006. | |
84 | 7.40 | perkiraan 2006. | |
85 | 7.40 | perkiraan 2006 . | |
86 | 7.60 | perkiraan 2006. | |
87 | 7.60 | perkiraan 2006 | |
88 | 7.60 | perkiraan Januari 2007. | |
89 | 7.60 | 1999 | |
90 | 7.70 | perkiraan 2006 . | |
91 | 7.80 | perkiraan 2006 . | |
92 | 7.80 | perkiraan 2006 . | |
93 | 7.80 | 2006 | |
94 | 7.90 | perkiraan 2006. | |
95 | 8.00 | 2002 | |
96 | 8.00 | perkiraan 2001 . | |
97 | 8.10 | perkiraan 2006. | |
98 | 8.10 | perkiraan Oktober 2006. | |
99 | 8.40 | perkiraan 2006 . | |
— | 8.50 | perkiraan 2006 . | |
100 | 8.70 | perkiraan Desember 2006 . | |
101 | 8.80 | perkiraan 2006. | |
102 | 8.90 | perkiraan Oktober 2006 . | |
103 | 9.20 | perkiraan 2006 . | |
104 | 9.30 | perkiraan 2005 . | |
105 | 9.40 | 2006 | |
106 | 9.40 | perkiraan 2005. | |
107 | 9.40 | perkiraan 2006 . | |
108 | 9.50 | 2004 | |
109 | 9.60 | perkiraan 2006 . | |
110 | 9.60 | perkiraan 2006 . | |
111 | 9.60 | perkiraan 2006 . | |
112 | 10.00 | perkiraan 1997. | |
113 | 10.20 | perkiraan kuartal ketiga, 2006 . | |
114 | 10.20 | perkiraan 2006. | |
115 | 10.20 | perkiraan 2006. | |
116 | 10.20 | perkiraan 2006. | |
117 | 10.20 | perkiraan 2005 . | |
118 | 10.30 | perkiraan 2006. | |
119 | 10.30 | 1999 | |
120 | 10.60 | perkiraan 2006. | |
121 | 10.70 | perkiraan 2003 . | |
122 | 10.80 | perkiraan 2006. | |
123 | 11.00 | perkiraan 2001 . | |
124 | 11.10 | perkiraan 2006. | |
125 | 11.30 | perkiraan 2006 . | |
126 | 11.40 | perkiraan 2002 . | |
127 | 11.70 | 2005 | |
128 | 12.00 | 2001 | |
129 | 12.00 | perkiraan 2004. | |
130 | 12.00 | 2002 | |
131 | 12.50 | 2000 | |
132 | 12.50 | perkiraan 2005 . | |
133 | 12.50 | perkiraan 2006 . | |
134 | 12.60 | perkiraan 2004. | |
135 | 13.00 | 1998 | |
136 | 13.00 | perkiraan 2004 . | |
137 | 13.00 | perkiraan Tahun anggaran 03/04 . | |
138 | 13.10 | 2005 | |
139 | 13.80 | perkiraan September 2006 . | |
140 | 13.90 | perkiraan 2006 . | |
141 | 14.00 | perkiraan 1998. | |
142 | 14.60 | perkiraan 2001. | |
143 | 14.90 | perkiraan November 2006. | |
144 | 15.00 | perkiraan 2005 . | |
145 | 15.00 | perkiraan 2004 . | |
146 | 15.00 | perkiraan 2007 . | |
147 | 15.00 | perkiraan 2001. | |
148 | 15.20 | 2003 | |
149 | 15.40 | perkiraan 2006 . | |
150 | 15.70 | perkiraan 2006. | |
151 | 16.00 | perkiraan 2006. | |
152 | 17.00 | perkiraan 2002. | |
153 | 17.10 | 2004 | |
154 | 17.20 | perkiraan 2006 . | |
155 | 18.00 | perkiraan 2004. | |
156 | 18.70 | perkiraan 2002 . | |
157 | 20.00 | perkiraan 1996 . | |
158 | 20.00 | perkiraan 1997. | |
159 | 20.00 | perkiraan 2006. | |
160 | 20.00 | perkiraan 2003. | |
161 | 20.00 | perkiraan 2004. | |
162 | 20.30 | 2005 | |
163 | 20.30 | 2005 | |
164 | 21.00 | perkiraan 2000. | |
165 | 21.00 | perkiraan 1997. | |
166 | 21.00 | perkiraan 1997. | |
167 | 22.00 | perkiraan 2000. | |
168 | 23.00 | perkiraan 2000 | |
169 | 23.80 | 2004 | |
170 | 25.00 | perkiraan 2005 . | |
171 | 25.40 | 2005 | |
172 | 25.50 | perkiraan 2006. | |
173 | 27.70 | 2005 | |
174 | 27.90 | perkiraan 2006. | |
175 | 29.80 | 2005 | |
176 | 30.00 | perkiraan 2001. | |
177 | 30.00 | perkiraan 1998 . | |
178 | 30.00 | perkiraan 2004 . | |
— | 30.00 | perkiraan 2006. | |
179 | 30.90 | perkiraan 2000. | |
180 | 31.60 | perkiraan 2005 . | |
181 | 35.00 | perkiraan 2003. | |
182 | 36.00 | perkiraan September 2006 . | |
183 | 40.00 | perkiraan 2005 . | |
184 | 40.00 | perkiraan 2006. | |
185 | 40.00 | perkiraan 2001. | |
186 | 42.00 | perkiraan 2004 . | |
187 | 45.00 | 2002 | |
188 | 45.50 | perkiraan 31 Desember 2004 . | |
189 | 48.00 | perkiraan 2001 . | |
190 | 50.00 | perkiraan 2004 . | |
191 | 50.00 | perkiraan 2000. | |
192 | 50.00 | perkiraan 2001 | |
193 | 60.00 | perkiraan 2000 | |
194 | 60.00 | perkiraan 2004 | |
195 | 80.00 | perkiraan 2005 | |
196 | 85.00 | perkiraan 2003 | |
197 | 90.00 | perkiraan 2004 |
Diberdayakan oleh Blogger.